Qurban, Keutamaan dan Hukumnya

Qurban, Keutamaan dan Hukumnya

Sejarah Idul Adha  
Idul Adha (bahasa Arab: عيد الأضحى) adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan putranya untuk Allah, kemudian sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied bersama-sama di tanah lapang atau di masjid, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat, dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.
Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji.
Hari Idul Adha adalah puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Idul Adha disebut pula sebagai Idul Qurban atau Lebaran Haji.

Definisi
Al-Imam Al-Jauhari rahimahullahu menukil dari Al-Ashmu’i bahwa ada 4 bacaan pada kata اضحية:
1. Dengan mendhammah hamzah: أُضْحِيَّةٌ
2. Dengan mengkasrah hamzah: ‎إِضْحِيَّةٌ
Bentuk jamak untuk kedua kata di atas adalah أَضَاحِي boleh dengan mentasydid ya` atau tanpa mentasydidnya (takhfif).
3. ‎‏ ضَحِيَّةٌdengan memfathah huruf dhad, bentuk jamaknya adalah ‎ضَحَايَا
4. ‎‏ أَضْحَاةٌ dan bentuk jamaknya adalah أَضْحَى
Dari asal kata inilah penamaan hari raya أَضْحَى diambil.
Dikatakan secara bahasa:
ضَحَّى يُضَحِّي تَضْحِيَةً فَهُوَ‏‎ ‎مُضَحِّ
Al-Qadhi rahimahullahu menjelaskan: “Disebut demikian karena pelaksanaan (penyembelihan) adalah pada waktu ضُحًى (dhuha) yaitu hari mulai siang.”
Adapun definisinya secara syar’i, dijelaskan oleh Al-‘Allamah Abu Thayyib Muhammad Syamsulhaq Al-‘Azhim Abadi dalam kitabnya ‘Aunul Ma’bud (7/379): “Hewan yang disembelih pada hari nahr (Iedul Adha) dalam rangka taarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Lihat Al-Majmu’ 8/215, Syarah Muslim 13/93, Fathul Bari 11/115, Subulus Salam 4/166, Nailul Authar 5/196, ‘Aunul Ma’bud 7/379, Adhwa`ul Bayan 3/470)
Syariat dan Keutamaannya
Dalil yang menunjukkan disyariatkannya menyembelih hewan qurban adalah Al-Qur`an, As-Sunnah, dan kesepakatan para ulama.
Adapun dari Al-Qur`an, di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan qurban.” (Al-Kautsar: 2)
Menurut sebagian ahli tafsir seperti Ikrimah, Mujahid, Qatadah, ‘Atha`, dan yang lainnya, النَّحْرُ dalam ayat di atas adalah menyembelih hewan qurban.
Asy-Syinqithi rahimahullahu dalam Adhwa`ul Bayan (3/470) menegaskan: “Tidak samar lagi bahwa menyembelih hewan qurban masuk dalam keumuman ayat وَانْحَرْ.”
Juga keumuman firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ‏‎ ‎مِنْ شَعَائِرِ اللهِ لَكُمْ‏‎ ‎فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ‏‎ ‎اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ فَإِذَا‎ ‎وَجَبَتْ جُنُوْبُهَا فَكُلُوا‎ ‎مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ‏‎ ‎وَالْمُعْتَرَّ
“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.” (Al-Hajj: 36)
Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi dalam kitab Fathur Rabbil Wadud (1/370) berhujjah dengan keumuman ayat di atas untuk menunjukkan syariat menyembelih hewan qurban. Beliau menjelaskan: “Kata ‎الْبُدْنَ mencakup semua hewan sembelihan baik itu unta, sapi, atau kambing.”
Adapun dalil dari As-Sunnah, ditunjukkan oleh sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan perbuatannya. Di antara sabda beliau adalah hadits Al-Bara` bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu:
إِنَّ أَوَّلَ مَا نَبْدَأُ بِهِ‏‎ ‎فِي يَوْمِنَا هَذَا أَنْ‏‎ ‎نُصَلِّيَ ثُمَّ نَرْجِعَ‏‎ ‎فَنَنْحَرَ، مَنْ فَعَلَهُ فَقَدْ‏‎ ‎أَصَابَ سُنَّتَنَا وَمَنْ ذَبَحَ‏‎ ‎قَبْلُ فَإِنَّمَا هُوَ لَحْمٌ‏‎ ‎قَدَّمَهُ لِأَهْلِهِ لَيْسَ مِنَ‏‎ ‎النُّسُكِ فِي شَيْءٍ
“Sesungguhnya yang pertama kali kita mulai pada hari ini adalah shalat. Kemudian kita pulang lalu menyembelih hewan qurban. Barangsiapa berbuat demikian maka dia telah sesuai dengan sunnah kami, dan barangsiapa yang telah menyembelih sebelumnya maka itu hanyalah daging yang dia persembahkan untuk keluarganya, tidak termasuk ibadah nusuk sedikitpun.” (HR. Al-Bukhari no. 5545 dan Muslim no. 1961/7)
Di antara perbuatan beliau adalah hadits Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:
ضَحَّى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ‏‎ ‎عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ‏‎ ‎أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ‏‎ ‎ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى‎ ‎وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلىَ‏‎ ‎صِفَاحِهِمَا
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berqurban dengan dua ekor kambing putih kehitaman yang bertanduk. Beliau sembelih sendiri dengan tangannya. Beliau membaca basmalah, bertakbir, dan meletakkan kakinya di sisi leher kambing tersebut.” (HR. Al-Bukhari no. 5554 dan Muslim no. 1966, dan lafadz hadits ini milik beliau)
Adapun ijma’ ulama, dinukilkan kesepakatan ulama oleh Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullahu dalam Asy-Syarhul Kabir (5/157) -Mughni-, Asy-Syaukani rahimahullahu dalam Nailul Authar (5/196) dan Asy-Syinqithi rahimahullahu dalam Adhwa`ul Bayan (3/470)1.
Para ulama hanya berbeda pendapat tentang wajib atau sunnahnya. Adapun keutamaan berqurban, maka dapat diuraikan sebagai berkut:
1. Berqurban merupakan syi’ar-syi’ar Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana yang telah lewat penyebutannya dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat Al-Hajj ayat 36.
2. Berqurban merupakan bagian dari Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menganjurkan dan melaksanakannya. Maka setiap muslim yang berqurban seyogianya mencontoh beliau dalam pelaksanaan ibadah yang mulia ini.
3. Berqurban termasuk ibadah yang paling utama. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي‎ ‎وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ‏‎ ‎رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ‏‎ ‎شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ‏‎ ‎وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)’.” (Al-An’am: 162-163)
Juga firman-Nya:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan sembelihlah hewan qurban.” (Al-Kautsar: 2)
Sisi keutamaannya adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam dua ayat di atas menggandengkan ibadah berqurban dengan ibadah shalat yang merupakan rukun Islam kedua.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullahu sebagaimana dalam Majmu’ Fatawa (16/531-532) ketika menafsirkan ayat kedua surat Al-Kautsar menguraikan: “Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan beliau untuk mengumpulkan dua ibadah yang agung ini yaitu shalat dan menyembelih qurban yang menunjukkan sikap taqarrub, tawadhu’, merasa butuh kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, husnuzhan, keyakinan yang kuat dan ketenangan hati kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, janji, perintah, serta keutamaan-Nya.”
Beliau mengatakan lagi: “Oleh sebab itulah, Allah Subhanahu wa Ta’ala menggandengkan keduanya dalam firman-Nya:
قُلْ إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي‎ ‎وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلهِ‏‎ ‎رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam’.” (Al-An’am: 162)
Walhasil, shalat dan menyembelih qurban adalah ibadah paling utama yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Beliau juga menegaskan: “Ibadah harta benda yang paling mulia adalah menyembelih qurban, sedangkan ibadah badan yang paling utama adalah shalat.”
Hukum Menyembelih Qurban
Pendapat yang rajih dalam masalah ini adalah bahwa menyembelih qurban hukumnya sunnah muakkadah. Ini adalah pendapat mayoritas ulama. Dalilnya adalah hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَتِ الْعَشْرُ‏‎ ‎وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ‏‎ ‎يُضَحِّيَ فَلاَ يَمَسَّ مِنْ‏‎ ‎شَعْرِهِ وَبَشَرِهِ شَيْئًا
“Apabila masuk 10 hari Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian hendak menyembelih qurban maka janganlah dia mengambil (memotong) rambut dan kulitnya sedikitpun.” (HR. Muslim 1977/39)
Sisi pendalilannya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan ibadah qurban kepada kehendak yang menunaikannya. Sedangkan perkara wajib tidak akan dikaitkan dengan kehendak siapapun. Menyembelih hewan qurban berubah menjadi wajib karena nadzar, berdasarkan sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ اللهَ‏‎ ‎فَلْيُطِعْهُ
“Barangsiapa bernadzar untuk menaati Allah, maka hendaklah dia menaati-Nya.” (HR. Al-Bukhari no. 6696, 6700 dari Aisyah radhiyallahu ‘anha)
Faedah: Atas nama siapakah berqurban itu disunnahkan?
Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullahu menjawab: “Disunnahkan dari orang yang masih hidup, bukan dari orang yang telah mati. Oleh sebab itulah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah berqurban atas nama seorangpun yang telah mati. Tidak untuk istrinya, Khadijah radhiyallahu ‘anha, yang paling beliau cintai. Tidak juga untuk Hamzah radhiyallahu ‘anhu, paman yang beliau cintai. Tidak pula untuk putra-putri beliau yang telah wafat semasa hidup beliau, padahal mereka adalah bagian dari beliau. Beliau hanya berqurban atas nama diri dan keluarganya. Dan barangsiapa yang memasukkan orang yang telah meninggal pada keumuman (keluarga), maka pendapatnya masih ditoleransi. Namun berqurban atas nama yang mati di sini statusnya hanya mengikuti, bukan berdiri sendiri. Oleh karena itu, tidak disyariatkan berqurban atas nama orang yang mati secara tersendiri, karena tidak warid (datang) riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Asy-Syarhul Mumti’, 3/423-424 cet. Darul Atsar, lihat pula hal. 389-390)
Berqurban atas nama sang mayit hanya diperbolehkan pada keadaan berikut:
1. Bila sang mayit pernah bernadzar sebelum wafatnya, maka nadzar tersebut dipenuhi karena termasuk nadzar ketaatan.
2. Bila sang mayit berwasiat sebelum wafatnya, wasiat tersebut dapat terlaksana dengan ketentuan tidak melebihi 1/3 harta sang mayit. (Lihat Syarh Bulughil Maram, 6/87-88 karya Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu)
Hadits yang menunjukkan kebolehan berqurban atas nama sang mayit adalah dhaif. Diriwayatkan oleh Abu Dawud (no. 2790) dan At-Tirmidzi (no. 1500) dari jalan Syarik, dari Abul Hasna`, dari Al-Hakam, dari Hanasy, dari ‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu. Hadits ini dhaif karena beberapa sebab:
1. Syarik adalah Ibnu Abdillah An-Nakha’i Al-Qadhi, dia dhaif karena hafalannya jelek setelah menjabat sebagai qadhi (hakim).
2. Abul Hasna` majhul (tidak dikenal).
3. Hanasy adalah Ibnul Mu’tamir Ash-Shan’ani, pada haditsnya ada kelemahan walau dirinya dinilai shaduq lahu auham (jujur namun punya beberapa kekeliruan) oleh Al-Hafizh dalam Taqrib-nya. Dan hadits ini dimasukkan oleh Ibnu ‘Adi dalam Al-Kamil (2/844) sebagai salah satu kelemahan Hanasy.
Adapun bila ada yang berqurban atas nama sang mayit, maka amalan tersebut dinilai shadaqah atas nama sang mayit dan masuk pada keumuman hadits:
إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ‏‎ ‎انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ‏‎ ‎ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ …
“Bila seseorang telah mati maka terputuslah amalannya kecuali dari 3 perkara: shadaqah jariyah….” (HR. Muslim no. 1631 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu)
Artikel Qurban 1437 H
Senin,12 September 2016
  Pada hari ini umat muslim di Dunia sedang Melaksanakan Hari Raya Idul Adha yang ke 1437H . pada postingan saya kali ini saya akan memposting kegiatan Qurban di daerah tempat tinggal rumah saya ,  dari informasi yg saya dapat dari Panitia Qurban bahwa tahun ini terdapat 13 Ekor sapi , dan 13 Ekor kambing untuk di Qurban kan . baiklah langsung saja  ..

* Saat Sesudah Penyembelihan
*Saat Pengulitan  Hewan Qurban
*Saat Perebusan Hewan Qurban
*Saat Pemotongan Hewan Qurban untuk di Recah-Recah (di bagi-bagi)
*Saat terakhir yaitu tahap Pembungkusan  dan tahap untuk di bagikan pada warga

baiklah sekian untuk postingan saya kali ini , terimakasih dan jangan lupa untuk terus update posingan saya :)

Salam hangat dari blogger asal Kota Kembang Bandung , Neng Febby :)




Latihan CSS

Latihan CSS
Pertama kita buat dulu file css nya dengan mengetikan coding dibawah ini

body, div, h1, h2, h3, h4, h5, h6, p, ul, ol, li, dl, dt, dd, img, form, fieldset, input, textarea, blockquote {
    margin: 0; padding: 0; border: 0;
}

body {
    background: #fff;
    font-family: Helvetica, sans-serif; font-size: 18px; line-height: 24px;
}

nav {
    margin: 100px auto;
    text-align: center;
}

nav ul ul {
    display: none;
}

    nav ul li:hover > ul {
        display: block;
    }


nav ul {
    background: #53bd84;
    padding: 0 20px;
    border-radius: 10px; 
    list-style: none;
    position: relative;
    display: inline-table;
}
    nav ul:after {
        content: ""; clear: both; display: block;
    }

    nav ul li {
        float: left;
    }
        nav ul li:hover {
            background: #666;
        }
            nav ul li:hover a {
                color: #fff;
            }
       
        nav ul li a {
            display: block; padding: 25px 40px;
            color: #fff; text-decoration: none;
        }
           
       
    nav ul ul {
        background: #53bd84; border-radius: 0px; padding: 0;
        position: absolute; top: 100%;
    }
        nav ul ul li {
            float: none;
            border-top: 1px solid #53bd84;
            border-bottom: 1px solid #53bd84; position: relative;
        }
            nav ul ul li a {
                padding: 15px 40px;
                color: #fff;
            }   
                nav ul ul li a:hover {
                    background: #666;
                }
       
    nav ul ul ul {
        position: absolute; left: 100%; top:0;
    }
       
kemudian simpan file dengan nama style.css

Setelah itu kita buat file htmlnya dengan code dibawah ini


<html>
<head>
<meta charset="utf-8" />
<title>Membuat Menu Dropdown</title>

<link href="style.css" rel="stylesheet" />

</head>
<body>

<nav>
    <ul>
        <li><a href="#">Beranda</a></li>
        <li><a href="#">Tutorial</a>
            <ul>
                <li><a href="#">PHP</a></li>
                <li><a href="#">CSS</a></li>
                <li><a href="#">HTML</a>
                    <ul>
                        <li><a href="#">Pemula</a></li>
                        <li><a href="#">Mahir</a></li>
                    </ul>
                </li>
            </ul>
        </li>
        <li><a href="#">Nyekrip</a>
            <ul>
                <li><a href="#">Ngoding</a></li>
                <li><a href="#">Nyekrip Yuk</a></li>
            </ul>
        </li>
        <li><a href="#">Tentang</a>
            <ul>
                        <li><a href="#">Kontak</a></li>
                        <li><a href="#">Blog</a></li>
                    </ul>
                </li>
    </ul>
</nav>

</body>
</html>

simpan dengan nama latihan css.html

Sumber : http://bharatakreatif.blogspot.co.id

Contoh Cerpen " You Took My Heart Away"

  You Took My Heart Away

Cerpen Karangan: Widya Saraswati 
Awalnya aku tak percaya apa itu cinta. Apakah itu sesuatu yang dapat menggetarkan hati? Mematikan logika?
Ya, cinta adalah sesuatu yang selalu menggetarkan hati dan mematikan logika ilmiah. Cinta adalah sesuatu yang tak terlihat tapi selalu terasakan, menuntut pengorbanan, menjunjung kejujuran, setia, dan penuh kekuatan. Mengapa aku ahli bicara cinta? Ini semua karena dia.

Namanya Grey. Cowok pendiam yang sangat sulit untuk didekati, tak tergoyahkan, angkuh pembawaannya, namun tulus hatinya. Aku mengenalnya sebagai sosok yang terlalu tinggi untuk digapai oleh cewek sepertiku. Prestasiku biasa saja, hanya berdiam di peringkat lima besar, sedangkan dirinya selalu berada di urutan pertama. Dia adalah idola, semua cewek di sekolahku memujanya, dingin, misterius, pintar, tinggi, altetis, siapa yang tidak naksir? hanya saja pembawaannya angkuh, terkesan sombong dan sangat cuek akan banyak hal, terutama cewek.
“Wid, ke kantin yuk?” grey tiba-tiba menarikku yang pada saat itu sedang asik dengan headset di telingaku.
Jantungku berdetak lebih cepat, mataku seperti berusaha mengatakan bahwa ini bukan kenyataan, tetapi yang kulihat saat ini adalah Grey. Grey yang membawaku ke kantin, sambil menggandengku? Mimpi apakah aku!! Senang, yang pertama kurasakan adalah senang bisa menjadi orang yang duduk di sampingnya, bahkan makan bersamanya, tetapi aku lupa bahwa mata yang memagariku adalah mata-mata cewek yang siap mengangkat bendera peperangan. Begitu kusadari bahwa saat ini dan seterusnya hidupku tak akan sedamai saat aku belum berada disini, di samping seorang Grey.
“eh… Grey gue balik ke kelas duluan deh, bisa jadi abon nih gue kalo diliatin kaya gitu sama fans lo”. Aku lebih memilih untuk meninggalkan Grey daripada aku harus berhadapan dengan kakak kelas yang akan menimbulkan keributan baru, aku gak mau namaku jadi momok yang tidak menyenangkan.
“Nggak usah takut, gue bakal ngelindungin lo, tenang aja”
What! Aku gak salah denger? Dia bilang dia bakalan ngelindungin aku? Ngomong sama dia aja aku jarang, aku cuma berani diam dan jadi pengagum rahasia. Sekarang, kenapa harus aku yang terjebak kehidupannya. Aku tak habis pikir, bahkan benar-benaf buntu, otakku tak dapat membaca apa tujuan Grey bersikap seperti ini padaku. Bahkan setelah adegan “menemaninya makan” itu menjadi suatu hot news di kalangan cewek, ia bahkan pindah ke bangku sebelahku, semeja denganku. Aku semakin tidak mengerti apa yang sebenarnya diinginkannya, tetapi untuk itu pun aku memilih bungkam.
“Widya” Seseorang menarikku kembali ke dunia nyata.
“Apaan sih Grey?”
“Lo ngelamunin apaan sih? asik banget”
“Lo kepo banget sih?” Sengaja kutinggalkan dia dan beranjak ke bangku di depanku.

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring. Segera ku keluarkan handphone dan mencari nomor kakakku di antara sederet nomor yang tersimpan di kontakku. Sial, sudah kesekian kali kutelpon, tetapi tidak membuahkan hasil. Pasti deh dia lagi latihan band. Dasar kakak nggak sayang nih sama adiknya. Kuputuskan untuk pulang sendiri, lemas aku berjalan menuju halte bus yang penuh dengan teman-temanku yang sudah pasti ingin segera pulang.
Hari beranjak senja, bus yang menuju ke arah rumahku belum juga tiba, sedangkan kakakku belum juga sadar bahwa aku belum dijemputnya. Tiba-tiba sebuah accord hitam berhenti di depanku, aku mengenal sangat mobil dengan nomor polisi B 9123 Y itu. Grey! berhenti dan turun dari mobilnya, aku takut-takut memperkirakan bahwa ia akan menghampiriku dan ternyata dugaanku benar.
“Kenapa lo belum pulang?” tanyanya dengan nada yang tidak bisa ku sebutkan dengan kata-kata.
“Karena gue belum dijemput” jawabku singkat dan gugup.
“Pantes lo tadi gue jemput ke rumah lo, katanya satpam lo belum pulang sekolah dan gak tau kenapa firasat gue bilang lo masih di sekolah, jadi gue susul lo”
“Hah? lo ngapain ke rumah gue?”
“Ada yang mau gue omongin. Jangan ngomonh disini deh, gak enak didenger orang, gue anter lo pulang dulu deh. Nanti jam 8 gue jemput lo, lo boleh keluar malem kan? jam malem lo sampe jam berapa?” Aku yakin saat ini Grey sedang kesambet, dia berbeda. Sangat beda, dari caranya bicara yang tidak angkuh seperti di sekolah sampai dengan stylenya yang membuatku tidak sanggup berkedip.
“Oke jam 8. Jam malem gue pokoknya jangan malem-malem amat sih, jam 10 udah mentok banget tuh. Lagian lo mau ngomongin apaan sih? kok serius banget dan sorry nih Grey, lo kok beda? Gak kaya biasanya” Entahlah dia mau menganggapku cerewet atau apa, aku sudah tidak dapat membendung rasa ingin tahuku. Sambil beranjak dari halte menuju mobilnya, sampai aku berada di dalam mobilnya pun, pertanyaanku tidak kunjung dijawabnya. Tidak ada pembicaraan apapun sampai aku tiba di rumahku. Membingungkan
Setelah menegaskan janjinya menjemputku nanti dan mengucapkan terimakasih atas tumpangannya, aku beranjak menuju rumahku. Kulihat mobil kakakku baru saja memasuki garasi rumah dan aku siap berperang dengannya. Benar-benar deh dia lupa sama adiknya.
Pukul delapan aku sudah siap dengan stelan kaos biru dipadu dengan jeans dan jaket, kuraih handphone untuk melihat jam, jam delapan lewat 2 menit terdengarlah ketukan keras di pintu kamarku. Siapa lagi yang mengetuk dengan gaya seperti itu kalau bukan kakakku Chris. Setelah pamit padanya dan menitip pesan untuk mama ketika ia pulang nanti, aku pun menuju teras tempat Grey sedang menungguku. Aku terpukau dengan penampilannya. Wajar bila ia menjadi idaman di sekolahku, ia tinggi dengan sepatu nike hitam, kemeja kotak-kotak biru dongkernya, dipadu dengan stelan jeans sebagai bawahaannya dan yang tidak pernah lepas darinya adalah kacamata dan jam tangan. Perfect!
“Udah? Yuk” ia menarikku ke mobil dan aku tenggelam dalam diam selama perjalanan yang aku tidak ingat melewati jalan bagian mana. Ia membawaku ke sebuah restaurant di daerah puncak. Setiba disana aku terpaku dengan keindahan yang disuguhkan begitu aku memasuki pintu restaurant itu. Di bawah sana terhampar kota bandung dalam kerlip lampu kota. Kami duduk di meja pojok yang berhadapan langsung dengan pemandangan indah itu. Belum ada percakapan apapun di antara kami. Grey pun entah kemana, setelah kami duduk dan memesan makanan, ia sempat permisi padaku untuk menerima telpon. Sambil menunggu, aku sibuk membaca Line Webtoon kesukaanku. Tiba-tiba saja…
Pipi kananku memanas, kaget yang kurasakan bukan main. Satu kecupan hangat mendarat disana, hanya sepersekian detik dari kesadaranku dan Grey berdiri membawa 8 tangkai bunga mawar merah yang dirangkai sedemikian rupa sehingga terlihat sangat indah, semakin indah karena Grey lah yang membawanya.
Belum selesai kaget yang ditimbulkannya aku refleks berdiri karena sebelah tangannya menarikku, memindahkan mawar indah itu ke tanganku, memberikan satu pelukan hangat yang tidak bisa kubalas pada saat itu. Tidak lebih dari sedetik kemudian ia berkata
“gue sayang banget sama lo wid, sejak awal gue kenal sama lo gue udah suka sama lo, tapi gue bingung sama perasaan gue pada saat itu dan kemari gue gak tahan lagi buat bisa berada di samping lo” Setelah mengatakan hal itu ia menguraikan pelukannya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana merah wajahku saat itu, entah bagaimana sesak dadaku menahan degup jantung dalam diriku. Aku menatap jauh ke matanya, sejuk dan ada ketulusan disana.
“Lo serius?” hanya itu pertanyaan yang dapat aku ucapkan pada saat itu
“Apa semua ini keliatan seperti bercanda? Gue serius dan sorry selama ini gue gak berani deketin lo karena gue masih ragu sama perasaa gue, gue gak mau karena keraguan gue lo terancam sama mereka yang lo bilang fans gue” tangannya menyentuh jemariku yang dingin dan menggenggamnya lembut.
“Wid, gimana perasaan lo ke gue? kalo lo gak suka sama gue gak apa, gue gak akan maksa lo buat suka, karena menurut gue cinta gak perlu dipaksain”
“Kenapa gue musti nolak seseorang yang selama ini juga gue sayang?”
“Apa lo bilang?”
“Gue juda suka sama lo, jauh mungkin sebelum lo suka sama gue” kutundukan kepala untuk menyembunyikan rona merah di wajahku.
Pesanan kami datang dan sudah pasti aku tidak bisa berkonsenterasi dengan makananku. Setelah selesai, aku tersenyum padanya. Aku pulang dengan cinta yang telah kuimpikan. Beloved Grey.
Cerpen Karangan: Widya Saraswati

Salam hangat dari blogger asal kota kembang Bandung ;-) Neng Febby

Contoh Cerpen "Gara-Gara Satu Menit"

Gara Gara Satu Menit



Cerpen Karangan: Dini Nasution
 
“Febi,” dengan keras suara itu memanggil namaku, tidak hanya sekali tetapi berulang kali.
Aku tahu siapa pemilik suara itu, suara yang tidak asing lagi bagiku, suara itu tidak hanya sekedar berteriak memanggilku setiap pagi, tapi suara itu sering mengeluarkan kata nasihat dan teguran yang sangat berguna untukku, nasehat seorang ibu yang selalu mengiringi langkah anaknya. Pagi ini aku benar-benar tidak tau harus bagaimana, biasanya ketika namaku dipanggil satu kali saja aku langsung bangkit, segera melangkahkan kaki untuk mengambil wudu lalu melaksanakan salat subuh. Tapi entah kenapa, pagi ini mataku sangat sulit sekali untuk dibuka seperti ada lem yang melekat di kedua kelopak mataku. Tubuhku agak kaku dan sangat sulit untuk digerakkan, sepertinya masih enggan untuk berpisah dengan kasur dan bantal yang selalu menemani tidurku.
“Krek,” suara pintu kamarku terbuka, karena takut dimarahi ibu aku langsung bangkit, ku lihat jam kamarku sudah menunjukkan pukul 07.00. Aku langsung berlari mengambil handuk dan segera menuju kamar mandi, aku sangat tergese-gesa, ya… 15 menit lagi bel akan berbunyi di sekolahku. Ibu yang sedari tadi berdiri di depan pintu hanya menontonku sambil geleng-geleng kepala, aku hanya tersenyum malu dengan sikapku pagi ini. Aku tidak tahu apa yang ada di pikirannya saat ini, marah atau bagaimana, yang jelas ini adalah pertama kali aku bangun kesiangan dan berangkat ke sekolah. Mungkin ini gara-gara tadi malam menonton pertandingan badminton antara ganda putra indonesia dengan ganda putra dari jepang.
Aku sangat menyukai badminton, bukan hanya permainannya, tetapi juga para pemainnya. Mungkin karena pemainnya badminton bisa menyalurkan semangat positif kepada penonton, dan itulah yang ku rasakan ketika menonton pertandingan badminton tadi malam. Mungkin juga karena asia masih mendominasi pertandingan badminton, aku sangat suka asia walaupun sebagian orang sangat menggilai eropa, mungkin kerana aku sangat mencintai indonesia, sehingga aku sangat suka asia. Setelah selesai memakai pakaian seragam sekolah, aku langsung lari ke luar dari kamar menghampiri ibu yang sudah berada di meja makan mempersiapkan sarapan, aku langsung pamit dan mencium tangan ibu. Kemudian, kembali berlari ke luar rumah dan segera naik taksi.
Di dalam taksi aku sangat cemas, setiap detik aku selalu melihat jam tangan pink yang membalut manis di tangan kiriku, lima menit lagi bel akan berbunyi. Aku semakin cemas, posisi duduk yang tadinya tenang sekarang sudah tidak menentu. Macet, ya, macet adalah hal yang paling ku takutkan, karena macet perjalanan dekat terasa sangat jauh. Ketika taksi yang ku tumpangi kembali berjalan, aku meminta pak sopir menambah kelajuan taksinya. Ketika sampai di depan sekolah, aku terdiam ketika melihat gerbang sekolah sudah terkunci rapat. Sekali lagi kembali ku lihat jam tanganku untuk memastikan dan ternyata aku terlambat satu menit, ya… Hanya satu menit. Bagi sekolah lain mungkin masih ada toleransi, tapi bukan untuk sekolah SMA terbaik yang ada di kotaku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya diam berdiri mematung di depan gerbang sekolah.
Aku tidak tahu, apa aku harus menyesal menonton pertandingan badminton tadi malam yang membuatku pagi ini dan untuk pertama kalinya terlambat sekolah. Tapi aku sangat bahagia dan bangga ketika melihat indonesia menaklukkan jepang sehingga dapat mengibarkan bendera sangsaka merah putih dan menyanyikan lagu indonesia di negeri orang. Momen seperti itu yang sangat membuatku merinding dengan mata berkaca-kaca. Senyuman manis Muhammad Ahsan dan mata sipit Hendra Setiawan masih terbayang-bayang di mataku, aku masih ingat ekspresi bahagia di wajah anak terbaik bangsa itu. Tiba-tiba aku tersadar dari lamunanku tentang badminton ketika seseorang datang dan menyapaku.
“Kamu juga terlambat ya?” kata laki-laki itu berdiri tegap di depanku. Aku sangat kaget ketika ketika tahu bahwa laki-laki yang berdiri di depanku dan dan sedang menyapaku itu adalah Tomy, ya, tepatnya Tomy Wijaya anak kelas XI ipa 1 yang sangat pendiam tetapi dia adalah pemain badminton terbaik di sekolahku, dia sering menjuarai perlombaan antar kelas, antar sekolah bahkan antar kota. Sudah lama aku mengaguminya mungkin karena mata sipitnya dan gayanya yang cool atau mungkin karena aku sangat suka dengan badminton.
“Kamu terlambat juga kan?” Tomy kembali mengulangi pertanyaan yang sama.
“Satu menit, ya satu menit,” aku menjawabnya dengan lantang, entah karena aku gugup atau terlalu bersemangat. Dia tersenyum melihat tingkahku, matanya seolah hilang karena mata sipitnya. Aku sangat malu bercampur senang, malu karena sikapku terlihat gugup dan senang karena aku bisa berduaan ngobrol dan tertawa dengan orang yang selama ini aku kagumi. Ya, sejak hari pertama sekolah aku sangat senang melihatnya, terlebih setelah aku tahu dia adalah pemain badminton terbaik di sekolahku.
“Nama kamu Febi kan? anak kelas XI ips1? Pertanyaan Tomy benar-benar membuatku kaget, jantungku mulai berdetak tidak normal, entah perasaan apa yang sekarang menghantuiku yang jelas aku sangat kaget.
“Loh, kenapa kamu tahu?” tanya Aysah dengan gugup.
“Aku lihat papan nama kamu!” cetus Tomy singkat dengan bibir tersenyum.
“Apa?” kataku kaget, aku sangat malu ketika Tomy mengatakan seperti itu, aku merasa kelihatan bodoh berada di hadapannya, aku tidak bisa berkata-kata dan aku hanya tertunduk diam.
“Aku cuma bercanda kok,” kata Tomy menatapku tersenyum lebar. Aku baru sadar Tomy bukanlah orang pendiam, ternyata dia orang yang suka bercanda. “Aku sering bertanya kepada pemain badminton yang lain, tentang seorang siswi yang selalu duduk di bangku depan ketika aku bermain badminton, dia selalu ada di setiap pertandinganku, dia selalu datang sendiri, duduk manis menyaksikan pertandingan sampai akhir, dia hanya tersenyum ketika melihatku menang kemudian pergi begitu saja,” kata Tomy dengan serius memandangku, aku hanya tertunduk diam, aku tidak berani mengangkat kepalaku bahkan memandangnya. Aku malu ternyata selama ini Tomy tahu kalau aku selalu ada di setiap pertandingannya dan diam-diam memperhatikannya.
“Mereka bilang, dia itu bernama Febi Azzahra, siswi kelas XI ips 1!” sambung Tomy dan tetap memandangku. Aku hanya bisa tersenyum malu tanpa berkata apa-apa, dia pun membalas senyumku dengan penuh makna. Tiba-tiba satpam sekolah datang mengganggu suasana, suasana yang baru pertama kali ku rasakan, ya, suasana terlambat sekolah yang sangat romantis, romantis karena aku bertemu sosok siswa yang ku kagumi.
“Kalian berdua boleh masuk, dan segera menuju kelas masing-masing!” kata satpam sambil membuka pagar yang terkunci rapat. Aku dan Tomy pun masuk dan saling tersenyum ketika berpisah memasuki kelas masing-masing. Sekarang aku sadar, gara-gara terlambat satu menit aku bertemu dan berbicara dengannya, sosok pemain badminton terbaik di sekolahku, satu menit telah mengungkap semua rahasia dan perasaan terpendamku yang diam-diam mengaguminya dan menaruh hati padanya. Ya, mungkinkah aku mengulanginya?
Sekian

Salam hangat dari blogger asal kota kembang Bandung ;-) Neng Febby

Mengenal beberapa bagian pada kamera beserta Penjelasan nya

 Assalamualaikum wr.wb :)
Maaf ya sebelum nya sobat Catatan Febby , saya baru mengpost lagi catatan saya . Oke kali ini saya membahas tentang Mengenal beberapa bagian pada kamera beserta Penjelasan nya



Sobat ini tidak kalah penting ya , soal nya kita perlu mengetahui nya dan paham pada bagian - bagian camera tersebut.
Oke di sini sebagai contoh saya menampilkan gambar camera Canon Eos 600D. Jika kamera yg anda miliki berbeda merk nya jangan khawatir karena  semua kamera memiliki fitur dan bagian bagian yg mirip. Hanya berbeda letak penempatan dan nama nya saja sedangkan fungsi nya sama.
Berikut ini saya ingin memberikan sedikit penjelasan tentang fungsi tombol yang ada pada kamera DSLR Canon terutama pada bagian depan :
1.Lensa.
 Merupakan bagian pokokdari kamera yg bekerja sama dengan body camera.
2.Grip
Ini merupakan pegangan kamera yang menonjol pada bagia kanan body Kamera DSLR (Lihat Gambar)
3.Tombol Lensa
Tombol ini mempunyai fungsi sebagai pengunci lensa dengan bodi Kamera DSLR.
4.Stabilizer
Tombol ini biasanya terletak pada lensa yang ada autofucusnya.
5. Shutter
Tombol ini mempunyai fungsi untuk mengambil sebuah gambar.
6. Tombol Flash.
Tombol ini digunakan untuk menyalakan flash pada kamera Digital SLR.
7. Dial
Tombol ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan rana (shutter speed)
8. Tombol display
Mempunyai fungsi untuk menampilkan gambar yang kita jepret.
9. Thumb-wheel
Tombol ini merupakan tombol modus pemotretan
10.Built in Flash llight
Fungsi dari Lampu Flash internal ini hanya untuk memberikan penerangan 1 arah.
11. Anti red Eye
Fungsi tombol tersebut sebagai penangkal untuk menghindari mata kelihatan merah pada saat menggunakan Flash llight (Lampu Flash)

Kalau di atas menjelaskan fungsi tombol bagian depan Kamera DSLR, kali ini menuju pada bagian belakang tubuh Kamera DSLR Canon :
http://lensafotografi.com/wp-content/uploads/2012/08/canon-600d-back.jpg
12.Finder
Finder merupakan jendela bidik.
13.Monitor LCD
Monitor LCD ini mempunyai fungsi untuk melihat gambar, melihat settingan pada kamera, dan melihat fitur-fitur pada kamera DSLR.
14.Tombol navigasi
Tombol ini memiliki untuk membantu dan mengendalikan kamera serta melihat hasil gambar yang sudah di jepret. Tombol navigasi ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda, scroll , analog, dan tombol 4 arah biasa.
15.Tombol AV
Tombol ini mempunyai fungsi dalam mengatur bukaan diafragma atau aperture.
16. Tombol Fn/Q
Tombol ini merupakan pengaturan menu yang berfungsi untuk pengaturan white balance dan metering.
17.Tombol Zoom in zoom out
Jangan salah menafsirkan Tombol Zoom in zoom out ini. Tombol ini bukan untuk memperbesar Objek pada saat membidik Subjek Gambar,akan tetapi fungsi tombol ini untuk melihat foto hasil dari bidikan kita yang muncul di LCD.
18.Tombol life view
Tombol ini berfungsi untuk membidik objek lewat LCD.Sebagai alternative jika anda tidak ingin membidik gambar dengan menggunakan Finder.
19.Tombol Menu dan info
Menu sebagai pengaturan , Tombol InFo untuk mengetahui Info Gambar yang telah kita ambil.
20.Tombol Preview
Tombol ini berfungsi untuk melihat jepretan yang muncul pada LCD.
21.Tombol Hapus
Berfungsi untuk mendelete gambar/ isi memori.
okey terimakasih ,, jangan lupa tinggal kan komentar nya ya . Dan jangan lupa tunggu post san saya selanjutnya :)

Salam hangat dari blogger asal kota kembang Bandung ;-) Neng Febby

feby. Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Text

Advertisements

Popular Posts